Powered by
Selasa, 18 Desember 2012
Kamis, 29 November 2012
Keutamaan Anak Yatim
Keutamaan Anak Yatim
Para pengasuh, pengurus, dan
penyantun anak yatim yang mulia; apakah dalam hati temen-temen ada kekerasan
dan temen-temen ingin agar Allah SWT menghilangkannya? Apakah temen-temen ingin
menjadi teman Nabi SAW di surga kelak? Apakah temen-temen ingin mendapatkan
kebajikan yang melimpah dengan suatu amalan yang sederhana?
Jika
temen-temen menginginkan semua itu maka posisikanlah diri anda sebagai orang
tua, pemelihara, penyantun anak yatim, sayangilah mereka, dekatilah mereka,
senyumlah kepada mereka, belailah kepalanya, senangkanlah hati mereka dan
datangkan kegembiraan dalam jiwanya yang kehausan.
Berbakti
Kepada Anak Yatim Merupakan Kebajikan Terbesar:
Allah
SWT memerintahkan untuk berbuat baik kepada anak yatim dalam beberapa ayat-Nya
yang mulia, diantaranya adalah firman Allah SWT: (sembahlah Allah dan janganlah
kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua
orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri,) (QS. An-Nisa`: 36).
Dan
juga firmanNya: (…. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah:
"Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul
dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang
membuat kerusakan dari yang Mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.) (QS. Al-Baqarah: 220).
Allah
SWT juga menjadikan berbuat baik kepada anak yatim sebagai amalan kebajikan
terbesar; Allah SWT berfirman: (bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan
barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang
yang bertakwa.) (QS. Al-Baqarah: 177).
Sedangkan
Rasulullah SAW perhatiannya terhadap anak yatim sangatlah besar sampai-sampai
beliau memberikan kabar gembira kepada orang yang mengasuhnya dan memenuhi
kebutuhannya untuk menjadi teman beliau di surga yang luasnya adalah seluas
langit dan bumi; beliau bersabda: “Aku dan pengasuh anak yatim dalam surga
seperti ini” beliau memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya
dengan merenggangkan sedikit [HR. Bukhori]. Ibnu Bathal mengatakan: kewajiban
orang yang mendengarkan hadits ini adalah untuk mengamalkannya agar menjadi
teman Nabi SAW di surga yang tidak ada kedudukan yang lebih mulia darinya.
Sebagaimana
juga Nabi SAW memberikan kabar gembira kepada orang yang berbuat baik terhadap
anak yatim meskipun hanya dengan membelai kepalanya dengan kebaikan yang sangat
banyak; beliau bersabda: “barang siapa yang membelai kepala anak yatim dan
tidak membelainya kecuali karena Allah SWT; maka baginya pada setiap rambut
yang dibelainnya adalah kebaikan; dan barang siapa yang berbuat baik kepada
anak yatim yang ada dalam tanggungannya maka aku dan dia di surga bagaikan
ini”.
Dalam
Berbuat Baik Kepada Anak Yatim Terdapat Keselamatan:
Allah
SWT memberikan pengasuh dan penanggung anak yatim keselamatan dan jalan keluar
dari huru-hara dan kesulitan-kesulitan pada hari kiamat; Allah SWT berfirman:
(tetapi Dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. tahukah kamu Apakah
jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari
perbudakan,atau memberi Makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada
hubungan kerabat,) (QS. Al-Balad: 11-15)
Sayang
Terhadap Anak Yatim Menghilangkan Kekerasan Hati:
Ada
seorang lelaki yang mengadu kepada Rasulullah SAW akan kekerasan hatinya dan
beliau mewasiatinya dengan membelai kepala anak yatim.
Nabi
SAW juga memberikan pujian kepada kaum wanita Quraisy atas upayanya dalam
menjaga anak yatim. Rasulullah SAW bersabda: “sebaik-baiknya wanita penunggang
unta adalah wanita quraisy, merekalah yang paling penyayang terhadap anak yatim
di masa kecilnya dan sangat menjaga suami yang ada disisinya”.
Wahai saudaraku para pembina anak
yatim; dengan amalan yang anda lakukan anda akan bersama Rasulullah SAW di
surga; namun dengan syarat mengikhlaskan niat kepada Allah SWT dan yakinlah
bahwa didikan yang anda berikan terhadap anak yatim, kesabaran anda atas
perilaku mereka dan ajaran Al-Qur`an dan ibadah yang anda berikan kepada mereka
adalah pahala dan kebaikan yang tidak akan pernah terputus sampai setelah
kematian anda. Maka bersegeralah dan manfaatkanlah kesempatan berharga ini
untuk memperhatikan anak yatim.
Jadikanlah ayat-ayat Al-Qur`an dan
hadits-hadits Nabi SAW yang kami sampaikan di atas sebagai dorongan, slogan dan
kalimat yang senantiasa berada di depan anda yang mendorong anda untuk
senantiasa berbuat untuk anak yatim dan sabar atas perilakunya. Mudah-mudahan
Allah SWT menyertai dan memudahkan langkah kita dalam menggapai kebaikan dan
ketaatan kepadaNya; karena sesungguhnya hanya Allah SWT-lah pemimpin hal ini
dan yang mampu menguasainya. Allahumma Amiiiin……
Jumat, 16 November 2012
Kedermawanan Aisyah R.Ha Dalam Sedekah
Pada suatu ketika, Munkadir rah.a. datang kepada Aisyah r.ha. untuk
mengutarakan keperluannya yang sangat mendesak, yakni untuk meminta
bantuan dalam masalah keuangan. Aisyah r.ha. berkata, "Maaf, pada saat
ini saya tidak mempunyai apa-apa. Seandainya saya mempunyai sepuluh ribu
dirham, semuanya tentu akan saya berikan kepadamu. Akan tetapi sekarang
ini saya tidak mempunyai apa-apa.". Kemudian Munkadir rah.a. pulang.
Tetapi tidak lama kemudian datanglah Khaiid bin Asad r.a. memberi hadiah uang sebesar sepuluh ribu dinar atau dirham kepada Aisyah r.ha.. Aisyah r.ha. berkata, "Saya sedang diuji dengan ucapan saya kepada Munkadir.". Kemudian ia segera mengirimkan seluruh uang yang diterimanya itu kepada Munkadir rah.a.
Dengan seribu dirham uang pemberian Aisyah r.ha. itu, Munkadir rah.a. membeli searang hamba sahaya perempuan yang kemudian dinikahinya. Dari pernikahannya, ia mendapatkan tiga orang anak, yakni Muhammad, Abu Bakar, dan Umar. Ketiga orang tersebut terkenal keshalihannya di kota Madinah Munawwarah. (Tandzibut-Tandzib).
Sudah barang tentu Aisyah r.ha. memperoleh bagian segala keutamaan dari ketiga anak tersebut. Dialah penyebab lahirnya ketiga anak itu.
Kisah kedermawanan Aisyah r.ha. banyak sekali diceritakan, sebagaimana kisah kedermawanan ayahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. yang sangat terkenal.
Diceritakan sebuah kisah dalam kitab Hikayatush-Shahabah, di mana ia telah membagi-bagikan dua kantong penuh berisi uang, yang berjumlah lebih dari seratus ribu dirham untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin tanpa meninggalkan satu dirham pun, padahal ia memerlukannya untuk berbuka puasa.
Kisah semacam ini juga terdapat dalam riwayat lain yang menyebutkan besarnya uang dalam kantong yang diberikan kepada fakir miskin sebesar 180.000 dirham. Tamim bin Urwah r.a. berkata, "Pada suatu ketika, saya melihat Aisyah r.ha., bibi ayah saya, membagi-bagikan uang sebanyak 70.000 dirham, padahal pada saat itu ia mengenakan pakaian yang bertambal.". (Ithaf).
Tetapi tidak lama kemudian datanglah Khaiid bin Asad r.a. memberi hadiah uang sebesar sepuluh ribu dinar atau dirham kepada Aisyah r.ha.. Aisyah r.ha. berkata, "Saya sedang diuji dengan ucapan saya kepada Munkadir.". Kemudian ia segera mengirimkan seluruh uang yang diterimanya itu kepada Munkadir rah.a.
Dengan seribu dirham uang pemberian Aisyah r.ha. itu, Munkadir rah.a. membeli searang hamba sahaya perempuan yang kemudian dinikahinya. Dari pernikahannya, ia mendapatkan tiga orang anak, yakni Muhammad, Abu Bakar, dan Umar. Ketiga orang tersebut terkenal keshalihannya di kota Madinah Munawwarah. (Tandzibut-Tandzib).
Sudah barang tentu Aisyah r.ha. memperoleh bagian segala keutamaan dari ketiga anak tersebut. Dialah penyebab lahirnya ketiga anak itu.
Kisah kedermawanan Aisyah r.ha. banyak sekali diceritakan, sebagaimana kisah kedermawanan ayahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. yang sangat terkenal.
Diceritakan sebuah kisah dalam kitab Hikayatush-Shahabah, di mana ia telah membagi-bagikan dua kantong penuh berisi uang, yang berjumlah lebih dari seratus ribu dirham untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin tanpa meninggalkan satu dirham pun, padahal ia memerlukannya untuk berbuka puasa.
Kisah semacam ini juga terdapat dalam riwayat lain yang menyebutkan besarnya uang dalam kantong yang diberikan kepada fakir miskin sebesar 180.000 dirham. Tamim bin Urwah r.a. berkata, "Pada suatu ketika, saya melihat Aisyah r.ha., bibi ayah saya, membagi-bagikan uang sebanyak 70.000 dirham, padahal pada saat itu ia mengenakan pakaian yang bertambal.". (Ithaf).
Minggu, 04 November 2012
HANDUK KUMAL
HANDUK KUMAL
Pagi itu Yudi, bukan nama asli - sedang menyantap sarapan pagi bersama istri dan dua orang anaknya. Saat itu waktu menunjukkan pukul 05.20 WIB. Mereka bergegas menyantap sarapan yang telah tersedia . Itulah kebiasaan Yudi sekeluarga setiap hari. Mereka harus meninggalkan rumah setengah enam pagi kalau tidak ingin terlambat dalam aktivitas keseharian.
Namun dalam ketergesaan di pagi buta itu, terdengar suara pintu diketuk oleh seseorang. Istri Yudi segera berjalan ke arah pintu depan. Di sana rupanya ada seorang ibu tetangga rumah beserta anaknya yang datang dengan sebuah bungkusan.
“Ada apa, ibu?” tanya istri Yudi.
“Boleh saya bertemu dengan pak Yudi ?” tanya sang tamu.
Perempuan itu dipersilakan masuk. ia menunggu di ruang tamu, sementara Yudi menyelesaikan sarapan. Usai itu, Yudi datang menyapa. ia menanyakan ada apa gerangan. Di sisinya sang istri turut mendengarkan.
Ibu sang tamu kemudian berkata lirih, “Pak Yudi, tolong beli handuk ini!”
Yudi dan istri saling bertatapan heran. Setahu mereka sang tetangga ini tidak pernah berjualan. “Sejak kapan sang ibu ini berjualan handuk?” Batin mereka berdua.
Namun mereka berdua merasa aneh, saat mereka membuka bingkisan yang disodorkan tiada lain adalah sebuah handuk kumal yang bukan baru melainkan handuk yang sudah terpakai. Yudi dan istri terheran. Mereka tidak mengerti apa maksud sang ibu menawarkan handuk kumal itu .
Setelah beberapa saat, Yudi pun mendapatkan sebuah pertanyaan untuk dilontarkan.
“Kenapa ibu mau jual handuk ini?” Tanya Yudi.
“Suami saya sudah beberapa hari gak pulang, Pak! Saya gak tahu apakah dia kabur karena kawin lagi atau sudah meninggal di jalan. Biasanya kalau lagi bawa truk ke Jawa, 1 minggu paling lama dia sudah pulang. Sampai sekarang sudah dua minggu lebih gak ada kabar. Gak ada telepon, SMS atau apa pun. Padahal di rumah saya gak punya uang dan makanan, Sudah dua hari saya bilang ke anak-anak untuk sabar menahan lapar. Tapi tadi malam saya sudah gak kuat mendengar jerit anak-anak saya kelaparan. Tolong beli handuk ini, Pak! Saya gak mau mengemis, saya juga gak berani ngutang. Tolong ya Pak!” Ibu tadi menutup kalimatnya dengan nada memelas.
Yudi dan istri merasa lemas mendengarnya. Keduanya menghela nafas panjang. Bergegas Yudi dan istri masuk ke kamar. Mereka tidak kuat mendengar keluhan tetangganya tadi. Namun, celakanya uang yang mereka punya hanya Rp. 200 ribu saja. “Berapa yang pantas untuk diberikan?” gumam mereka berdua.
Akhirnya Yudi memutuskan untuk memberi uang sejumlah Rp. 150 ribu. Padahal sebelumnya sang istri mengingatkan bahwa tanggal gajian masih seminggu lagi. Dari mana uang untuk makan dalam beberapa hari tersebut? Yudi menjawab singkat, “Allah pasti menolong kita!” . Akhirnya Yudi memberikan sejumlah uang tersebut kepada tetangganya.
Setelah ibu itu berpamitan, Yudi dan seluruh anggota keluarga pergi meninggalkan rumah. Rute yang dilalui adalah mengantarkan anak-anak ke sekolah, lalu ke tempat kerja istri dan terakhir menuju kantor.
Yudi dan istri sangat menikmati perjalanan rutin di pagi itu, Namun ada satu rasa di dalam hati mereka yang tengah bersemi, KEBAHAGIAAN DAN KEDAMAIAN yang lain dari hari-hari sebelumnya.
Energi kebaikan itu dirasakan oleh Yudi sepanjang hari. Senyurn terus terkembang di wajahnya. Semua orang yang ia jumpai selalu menyapanya, Alangkah berkah hari itu Yudi rasakan.
Pukul 16.00 WIB hari itu usai shalat Ashar, Direktur SDM di kantornya memanggil Yudi datang ke ruangan. Tak terlintas di benak Yudi, ada apa gerangan? . Yudi mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk. Setelah duduk di sebuah kursi di ruang itu, Yudi bertanya ada apa gerangan ia dipanggil.
Wajah sang direktur terlihat ceria. Beberapa kali senyuman tertilas di wajahnya. Yudi membatin , ini mungkin satu lagi penambah keberkahan untukku hari ini.
Setelah berbincang beberapa lama, sang direktur memberitahukan bahwa tahun ini seperti masa-masa sebelumnya perusahaan memberangkatkan 1 orang dari pegawai untuk berangkat ibadah haji. Direktur SDM itu memberitahukan bahwa pegawai yang beruntung tahun ini adalah YUDI !!!
Allahu Akbar, Tubuh Yudi berguncang hebat, Tak mampu menahan gemuruh dalam ruang batinnya, Ia pun bersyukur kepada Allah dan tersungkur sujud. Ia tidak hanya menjabat tangan sang direktur, saking girangnya ia memeluk erat tubuh sang direkiur dan ia ucapkan terima kasih berulang kali.
Yudi kembali ke rumah dengan hati berbunga. Rasanya kali ini adalah perjalanan pulang ke rumah yang paling indah yang ia alami. Sambil memegang kemudi mobil, berkali-kali air mata menetes di pipi Yudi. “Alangkah Maha Pemurahnya Allah SWT !” Hatinya memuji.
Yudi pun tiba di rumah. Setelah mobil diparkir, ia langsung berhambur mencari istrinya. Istrinya terheran-heran melihat gelagat suaminya, kemudian ia pun menanyakan Yudi ,apa yang terjadi?, Yudi lalu menceritakan kabar gembira bahwa dirinya akan berangkat haji tahun ini.
Setelah keduanya merasakan kegembiraan itu, keduanya pun meengerti bahwa Allah SWT. memberikan anugerah yang amat berharga itu setelah Yudi dan istri memberikan bantuan kepada seorang ibu tetangganya tadi pagi !
Betapa pertolongan Allah amat cepat mendahului bantuan yang diberikan seorang hamba untuk saudaranya!
Subhaanallah, memang Sedekah adalah GAYA HIDUP yang membuat hidup kita ini semakin berkah dan bermakna.
“ Sedekah akan jatuh di tangan Allah, sebelum sedekah itu di terima oleh tangan peminta” . ( Al-Hadits )
MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN yang TERSISA dengan SEDEKAH
MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN
yang TERSISA dengan SEDEKAH
Yuk, Kita ikutan Program-Program
Amal Sholeh Rutin di Rumah Ramah , silahkan dipilih sesuai kemampuan dan selera
kita : Tabungan Kekal wakaf, Pembinaan Anak Asuh, Recehan Peduli
Yatim, WAKAF Rumah, WAKAF BANGUNAN, INFAQ, Santunan Yatim dan Keluarga Miskin
di Rumah, ZAKAT, Investasi Kekal WAKAF , dan WAKAF BUSANA MUSLIM
Ust.Rahmat, Motivator Ideologis, tolong SHARE Ya....berikut
Link dan Rekeningnya
Rekening Yayasan Rumah Ramah
BRI 200601002275508. a/n Yayasan
Rumah Ramah
Mandiri. 1210005518745. a/n Susanto
BCA. 0041243707. a/n Susanto
Bagi Anda YANG INGIN konfirmasi silahkan SMS
atau Hubungi ke (021) 7070 1602,
Sabtu, 13 Oktober 2012
7 Hikmah dan Keutamaan Qurban ‘Idul Adha
0 7 Hikmah dan Keutamaan Qurban ‘Idul Adha
1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]
2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]
3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]
4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa
“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]
5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”
6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al Hajj : 34]
7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]
Sumber : http://fimadani.com/7-hikmah-dan-keutamaan-qurban-idul-adha/
KETIKA CINTA MULAI PUDAR
KETIKA CINTA MULAI PUDAR
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, padahal tanpa kita sadari Cinta itu telah terwujud dalam bentuk yang lain walau tidak sesuai dengan wujud yang kita harapkan
Seringkali kali kita menuntut Cinta kepada pasangan kita, namun jarang terfikir oleh kita sejauhmana Cinta yang telah kita berikan padanya. Berikan Cinta Kasih yang tulus kepadanya, kalaupun dia belum membalasnya yakinlah Allah pasti akan membalas dan membisikkan CintaNYA kepadanya untuk diberikan kepada kita.
Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan Saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.
Dua tahun masa pernikahan berlalu,saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.
Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan". Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.
Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya: ” Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati.
Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?" Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok.". Hati saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan ...
"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya." Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Namun memaksakan diri melanjutkan untuk membacanya.
" Sayang maaf cobalah sedikit kau ingat hal-hal kecil yang mungkin pernah kau rasakan, ketika kamu mengetik di komputer lalu program-program di PC-nya kacau dan akhirnya kau menangis di depan monitor karena pekerjaanmu tertunda, saya harus memberikan jari-jari saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya dan kamu bisa menyelesaikan pekerjaanmu sesegera mungkin.
Sayang, kamu juga selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.
Sayang, kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk menunjukkan jalan kepadamu.
Sayang, kamu selalu sakit dan pegal-pegal pada waktu "Lampu Merah" datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.
Cinta, ketika kamu sedang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi "aneh". Maka saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami.
Cinta, aku tau kau sangat jijik ketika harus membersihkan ikan kesukaanku karena kau tak kuat bau amisnya, aku selalu menyediakan tanganku untuk membersihkan sisik dan kotorannya.
Cinta, aku tau kau suka sekali mangga tapi rupanya kau tidak pandai mengupasnya, akupun dengan senang hati memberikan tanganku untuk mengupas buah kesukaanmu itu
Cinta, kamu terlalu sering menatap layar kaca TV dan Komputermu serta membaca buku sambil tiduran dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, maka saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu.
Cinta, masih banyak hal-hal kecil lain yang tak mungkin aku ceritakan karena aku takut menyinggung perasaanmu.
"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku. Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataya, tidak cukup bagimu. Saya tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.
"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawabanku. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu. Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barangku, dan saya tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagia saya bila kau bahagia."
Saya segera berlari membuka pintu dan melihat dia berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.
Aku peluk dia penuh kebahagiaan........, oh, kini aku tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai aku lebih dari dia mencintaiku.
Sahabat......itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
"Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka." (al-Baqarah:187),
MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN yang TERSISA dengan SEDEKAH
Yuk, Kita ikutan Program-Program Amal Sholeh Rutin di Rumah Ramah Sahabat Yatim dan Dhu'afa
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, padahal tanpa kita sadari Cinta itu telah terwujud dalam bentuk yang lain walau tidak sesuai dengan wujud yang kita harapkan
Seringkali kali kita menuntut Cinta kepada pasangan kita, namun jarang terfikir oleh kita sejauhmana Cinta yang telah kita berikan padanya. Berikan Cinta Kasih yang tulus kepadanya, kalaupun dia belum membalasnya yakinlah Allah pasti akan membalas dan membisikkan CintaNYA kepadanya untuk diberikan kepada kita.
Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan Saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.
Dua tahun masa pernikahan berlalu,saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.
Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan". Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.
Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya: ” Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati.
Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?" Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok.". Hati saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan ...
"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya." Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Namun memaksakan diri melanjutkan untuk membacanya.
" Sayang maaf cobalah sedikit kau ingat hal-hal kecil yang mungkin pernah kau rasakan, ketika kamu mengetik di komputer lalu program-program di PC-nya kacau dan akhirnya kau menangis di depan monitor karena pekerjaanmu tertunda, saya harus memberikan jari-jari saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya dan kamu bisa menyelesaikan pekerjaanmu sesegera mungkin.
Sayang, kamu juga selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.
Sayang, kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk menunjukkan jalan kepadamu.
Sayang, kamu selalu sakit dan pegal-pegal pada waktu "Lampu Merah" datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.
Cinta, ketika kamu sedang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi "aneh". Maka saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami.
Cinta, aku tau kau sangat jijik ketika harus membersihkan ikan kesukaanku karena kau tak kuat bau amisnya, aku selalu menyediakan tanganku untuk membersihkan sisik dan kotorannya.
Cinta, aku tau kau suka sekali mangga tapi rupanya kau tidak pandai mengupasnya, akupun dengan senang hati memberikan tanganku untuk mengupas buah kesukaanmu itu
Cinta, kamu terlalu sering menatap layar kaca TV dan Komputermu serta membaca buku sambil tiduran dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, maka saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu. Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu.
Cinta, masih banyak hal-hal kecil lain yang tak mungkin aku ceritakan karena aku takut menyinggung perasaanmu.
"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku. Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataya, tidak cukup bagimu. Saya tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.
"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawabanku. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu. Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barangku, dan saya tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagia saya bila kau bahagia."
Saya segera berlari membuka pintu dan melihat dia berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.
Aku peluk dia penuh kebahagiaan........, oh, kini aku tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai aku lebih dari dia mencintaiku.
Sahabat......itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
"Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka." (al-Baqarah:187),
MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN yang TERSISA dengan SEDEKAH
Yuk, Kita ikutan Program-Program Amal Sholeh Rutin di Rumah Ramah Sahabat Yatim dan Dhu'afa
Senin, 01 Oktober 2012
Potensi Ternak Kambing
Indonesia dengan jumlah penduduk lebih
dari 200 juta adalah pasar yang besar untuk produk daging. Konsumsi
daging setiap tahunnya meningkat sebesar 4,2% per kapita. Kebutuhan ini
semakin tinggi dengan adanya permintaan daging kurban pada hari Raya
Idul Adha. Peningkatan konsumsi daging tersebut belum dapat diimbangi
oleh peningkatan produksi. Apalagi, konstribusi daging ruminansia kecil
pada konsumsi daging nasional hanya sebesar 6%.
Ternak hewan ruminansia berukuran kecil seperti kambing
memiliki potensi cukup besar untuk dikembangkan sebagai sumber
pedaging. Beberapa keuntungan beternak kambing, di antaranya hewan ini
mudah beradaptasi dengan lingkunagn, dapat dipelihara di daerah kering
(marjinal), kebutuhan modal lebih rendah dibandingkan hewan ternak
ruminansia besar seperti sapi dan kerbau.
Untuk memenuhi kebutuhan daging kambing
pada masa yang akan datang, salah satu alternatif yang dapat dilakukan
adalah dengan mengembangkan ternak kambing secara konsepsional. Ada
beberapa permasalahan yang dihadapi peternak, yaitu kurang lengkapnya
informasi pasar akan sumber bibit yang bagus, cara beternak kambing yang
benar, serta belum dimanfaatkannya potensi kambing, potensi pasar, dan
potensi sumber daya manusia secara optimal.
Sumber: Buku Petunjuk Praktis Menggemukkan Domba, Kambing, dan Sapi Potong
Langganan:
Postingan (Atom)