Kamis, 29 November 2012

Keutamaan Anak Yatim



 Keutamaan Anak Yatim


Para pengasuh, pengurus, dan penyantun anak yatim yang mulia; apakah dalam hati temen-temen ada kekerasan dan temen-temen ingin agar Allah SWT menghilangkannya? Apakah temen-temen ingin menjadi teman Nabi SAW di surga kelak? Apakah temen-temen ingin mendapatkan kebajikan yang melimpah dengan suatu amalan yang sederhana?

Jika temen-temen menginginkan semua itu maka posisikanlah diri anda sebagai orang tua, pemelihara, penyantun anak yatim, sayangilah mereka, dekatilah mereka, senyumlah kepada mereka, belailah kepalanya, senangkanlah hati mereka dan datangkan kegembiraan dalam jiwanya yang kehausan.

Berbakti Kepada Anak Yatim Merupakan Kebajikan Terbesar:
Allah SWT memerintahkan untuk berbuat baik kepada anak yatim dalam beberapa ayat-Nya yang mulia, diantaranya adalah firman Allah SWT: (sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,) (QS. An-Nisa`: 36).

Dan juga firmanNya: (…. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang Mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.) (QS. Al-Baqarah: 220).

Allah SWT juga menjadikan berbuat baik kepada anak yatim sebagai amalan kebajikan terbesar; Allah SWT berfirman: (bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.) (QS. Al-Baqarah: 177).

Sedangkan Rasulullah SAW perhatiannya terhadap anak yatim sangatlah besar sampai-sampai beliau memberikan kabar gembira kepada orang yang mengasuhnya dan memenuhi kebutuhannya untuk menjadi teman beliau di surga yang luasnya adalah seluas langit dan bumi; beliau bersabda: “Aku dan pengasuh anak yatim dalam surga seperti ini” beliau memberikan isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya dengan merenggangkan sedikit [HR. Bukhori]. Ibnu Bathal mengatakan: kewajiban orang yang mendengarkan hadits ini adalah untuk mengamalkannya agar menjadi teman Nabi SAW di surga yang tidak ada kedudukan yang lebih mulia darinya.

Sebagaimana juga Nabi SAW memberikan kabar gembira kepada orang yang berbuat baik terhadap anak yatim meskipun hanya dengan membelai kepalanya dengan kebaikan yang sangat banyak; beliau bersabda: “barang siapa yang membelai kepala anak yatim dan tidak membelainya kecuali karena Allah SWT; maka baginya pada setiap rambut yang dibelainnya adalah kebaikan; dan barang siapa yang berbuat baik kepada anak yatim yang ada dalam tanggungannya maka aku dan dia di surga bagaikan ini”.

Dalam Berbuat Baik Kepada Anak Yatim Terdapat Keselamatan:

Allah SWT memberikan pengasuh dan penanggung anak yatim keselamatan dan jalan keluar dari huru-hara dan kesulitan-kesulitan pada hari kiamat; Allah SWT berfirman: (tetapi Dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. tahukah kamu Apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,atau memberi Makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,) (QS. Al-Balad: 11-15)

Sayang Terhadap Anak Yatim Menghilangkan Kekerasan Hati:

Ada seorang lelaki yang mengadu kepada Rasulullah SAW akan kekerasan hatinya dan beliau mewasiatinya dengan membelai kepala anak yatim.

Nabi SAW juga memberikan pujian kepada kaum wanita Quraisy atas upayanya dalam menjaga anak yatim. Rasulullah SAW bersabda: “sebaik-baiknya wanita penunggang unta adalah wanita quraisy, merekalah yang paling penyayang terhadap anak yatim di masa kecilnya dan sangat menjaga suami yang ada disisinya”.

Wahai saudaraku para pembina anak yatim; dengan amalan yang anda lakukan anda akan bersama Rasulullah SAW di surga; namun dengan syarat mengikhlaskan niat kepada Allah SWT dan yakinlah bahwa didikan yang anda berikan terhadap anak yatim, kesabaran anda atas perilaku mereka dan ajaran Al-Qur`an dan ibadah yang anda berikan kepada mereka adalah pahala dan kebaikan yang tidak akan pernah terputus sampai setelah kematian anda. Maka bersegeralah dan manfaatkanlah kesempatan berharga ini untuk memperhatikan anak yatim.

Jadikanlah ayat-ayat Al-Qur`an dan hadits-hadits Nabi SAW yang kami sampaikan di atas sebagai dorongan, slogan dan kalimat yang senantiasa berada di depan anda yang mendorong anda untuk senantiasa berbuat untuk anak yatim dan sabar atas perilakunya. Mudah-mudahan Allah SWT menyertai dan memudahkan langkah kita dalam menggapai kebaikan dan ketaatan kepadaNya; karena sesungguhnya hanya Allah SWT-lah pemimpin hal ini dan yang mampu menguasainya. Allahumma Amiiiin……

Jumat, 16 November 2012

Kedermawanan Aisyah R.Ha Dalam Sedekah

Pada suatu ketika, Munkadir rah.a. datang kepada Aisyah r.ha. untuk mengutarakan keperluannya yang sangat mendesak, yakni untuk meminta bantuan dalam masalah keuangan. Aisyah r.ha. berkata, "Maaf, pada saat ini saya tidak mempunyai apa-apa. Seandainya saya mempunyai sepuluh ribu dirham, semuanya tentu akan saya berikan kepadamu. Akan tetapi sekarang ini saya tidak mempunyai apa-apa.". Kemudian Munkadir rah.a. pulang.

Tetapi tidak lama kemudian datanglah Khaiid bin Asad r.a. memberi hadiah uang sebesar sepuluh ribu dinar atau dirham kepada Aisyah r.ha.. Aisyah r.ha. berkata, "Saya sedang diuji dengan ucapan saya kepada Munkadir.". Kemudian ia segera mengirimkan seluruh uang yang diterimanya itu kepada Munkadir rah.a.


Kedermawanan Aisyah R.Ha Dalam Sedekah

Dengan seribu dirham uang pemberian Aisyah r.ha. itu, Munkadir rah.a. membeli searang hamba sahaya perempuan yang kemudian dinikahinya. Dari pernikahannya, ia mendapatkan tiga orang anak, yakni Muhammad, Abu Bakar, dan Umar. Ketiga orang tersebut terkenal keshalihannya di kota Madinah Munawwarah. (Tandzibut-Tandzib).

Sudah barang tentu Aisyah r.ha. memperoleh bagian segala keutamaan dari ketiga anak tersebut. Dialah penyebab lahirnya ketiga anak itu.

Kisah kedermawanan Aisyah r.ha. banyak sekali diceritakan, sebagaimana kisah kedermawanan ayahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. yang sangat terkenal.

Diceritakan sebuah kisah dalam kitab Hikayatush-Shahabah, di mana ia telah membagi-bagikan dua kantong penuh berisi uang, yang berjumlah lebih dari seratus ribu dirham untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin tanpa meninggalkan satu dirham pun, padahal ia memerlukannya untuk berbuka puasa.

Kisah semacam ini juga terdapat dalam riwayat lain yang menyebutkan besarnya uang dalam kantong yang diberikan kepada fakir miskin sebesar 180.000 dirham. Tamim bin Urwah r.a. berkata, "Pada suatu ketika, saya melihat Aisyah r.ha., bibi ayah saya, membagi-bagikan uang sebanyak 70.000 dirham, padahal pada saat itu ia mengenakan pakaian yang bertambal.". (Ithaf).

Minggu, 04 November 2012

HANDUK KUMAL



HANDUK KUMAL

Pagi itu Yudi, bukan nama asli - sedang menyantap sarapan pagi bersama istri dan dua orang anaknya. Saat itu waktu menunjukkan  pukul 05.20 WIB. Mereka bergegas menyantap sarapan yang telah tersedia .  Itulah kebiasaan Yudi sekeluarga setiap hari. Mereka harus meninggalkan rumah setengah enam pagi kalau tidak ingin terlambat dalam aktivitas keseharian.

Namun dalam ketergesaan di pagi buta itu, terdengar suara pintu diketuk oleh seseorang. Istri Yudi segera berjalan ke arah pintu depan. Di sana rupanya ada seorang ibu tetangga rumah beserta anaknya yang datang dengan sebuah bungkusan.

“Ada apa, ibu?” tanya istri Yudi.
“Boleh saya bertemu dengan pak Yudi ?” tanya sang  tamu.

Perempuan itu dipersilakan masuk. ia menunggu di ruang tamu, sementara Yudi menyelesaikan sarapan.  Usai itu, Yudi datang menyapa. ia menanyakan ada apa gerangan. Di sisinya sang istri turut mendengarkan.

Ibu sang tamu kemudian berkata lirih, “Pak Yudi, tolong beli handuk ini!”

Yudi dan istri saling bertatapan heran. Setahu mereka sang tetangga ini tidak pernah berjualan. “Sejak kapan sang ibu ini berjualan handuk?” Batin mereka berdua.


Namun mereka berdua merasa aneh, saat mereka membuka bingkisan yang disodorkan tiada lain adalah sebuah handuk kumal yang bukan baru melainkan handuk yang sudah terpakai. Yudi dan istri terheran. Mereka tidak mengerti apa maksud sang ibu menawarkan handuk kumal itu .

Setelah beberapa saat, Yudi pun mendapatkan sebuah pertanyaan untuk dilontarkan.

“Kenapa ibu mau jual handuk ini?” Tanya Yudi.
“Suami saya sudah beberapa hari gak pulang, Pak! Saya gak tahu apakah dia kabur karena kawin lagi atau sudah meninggal di jalan. Biasanya kalau lagi bawa truk ke Jawa, 1 minggu paling lama dia sudah pulang. Sampai sekarang sudah dua minggu lebih gak ada kabar. Gak ada telepon, SMS atau apa pun. Padahal di rumah saya gak punya uang dan makanan, Sudah dua hari saya bilang ke anak-anak untuk sabar menahan lapar. Tapi tadi malam saya sudah gak kuat mendengar jerit anak-anak saya kelaparan. Tolong beli handuk ini, Pak! Saya gak mau mengemis, saya juga gak berani ngutang. Tolong  ya Pak!” Ibu tadi menutup kalimatnya dengan nada memelas.

Yudi dan istri merasa lemas mendengarnya. Keduanya menghela nafas panjang. Bergegas Yudi dan istri masuk ke kamar. Mereka tidak kuat mendengar keluhan tetangganya tadi. Namun, celakanya uang yang mereka punya hanya Rp. 200 ribu saja. “Berapa yang pantas untuk diberikan?” gumam mereka berdua.

Akhirnya Yudi memutuskan untuk memberi uang sejumlah Rp. 150 ribu. Padahal sebelumnya sang istri mengingatkan bahwa tanggal gajian masih seminggu lagi. Dari mana uang untuk makan dalam beberapa hari tersebut? Yudi menjawab singkat, “Allah pasti menolong kita!” . Akhirnya Yudi memberikan sejumlah uang tersebut kepada  tetangganya.

Setelah ibu itu berpamitan, Yudi dan seluruh anggota keluarga pergi meninggalkan rumah. Rute yang dilalui adalah mengantarkan anak-anak ke sekolah, lalu ke tempat kerja istri dan terakhir menuju kantor.

Yudi dan istri sangat menikmati perjalanan rutin di pagi itu, Namun ada satu rasa di dalam hati mereka yang tengah bersemi, KEBAHAGIAAN DAN KEDAMAIAN yang lain dari hari-hari sebelumnya.

Energi kebaikan itu dirasakan oleh Yudi sepanjang hari. Senyurn terus terkembang di wajahnya. Semua orang yang ia jumpai selalu menyapanya, Alangkah berkah hari  itu Yudi rasakan.

Pukul 16.00 WIB hari itu usai shalat Ashar, Direktur SDM di kantornya memanggil Yudi datang ke ruangan. Tak terlintas di benak Yudi, ada apa gerangan?  . Yudi mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk. Setelah duduk di sebuah kursi di ruang itu, Yudi bertanya ada apa gerangan ia dipanggil.

Wajah sang direktur terlihat ceria. Beberapa kali senyuman tertilas di wajahnya. Yudi  membatin , ini mungkin satu  lagi penambah keberkahan untukku hari ini.

Setelah berbincang beberapa lama, sang direktur memberitahukan bahwa tahun ini seperti masa-masa sebelumnya perusahaan memberangkatkan 1 orang dari  pegawai untuk berangkat ibadah haji. Direktur SDM itu memberitahukan bahwa pegawai yang beruntung tahun ini adalah YUDI !!!

Allahu Akbar, Tubuh Yudi berguncang hebat, Tak mampu menahan gemuruh dalam  ruang batinnya, Ia pun bersyukur kepada Allah dan tersungkur sujud. Ia tidak hanya menjabat tangan sang direktur, saking girangnya ia memeluk erat tubuh sang direkiur dan ia ucapkan terima kasih berulang kali.

Yudi  kembali ke rumah dengan hati berbunga. Rasanya kali ini adalah perjalanan pulang ke rumah yang paling indah yang ia alami. Sambil memegang kemudi mobil, berkali-kali air mata menetes di pipi Yudi. “Alangkah Maha Pemurahnya Allah SWT !” Hatinya memuji.

Yudi pun tiba di rumah. Setelah mobil diparkir, ia langsung  berhambur mencari istrinya. Istrinya terheran-heran melihat gelagat suaminya, kemudian ia pun menanyakan Yudi ,apa yang terjadi?, Yudi lalu menceritakan kabar gembira bahwa dirinya akan berangkat  haji tahun ini.

Setelah keduanya merasakan kegembiraan itu, keduanya pun meengerti bahwa Allah SWT. memberikan anugerah yang amat berharga itu setelah Yudi dan istri memberikan bantuan kepada seorang ibu tetangganya tadi pagi !

Betapa pertolongan Allah amat cepat mendahului bantuan yang diberikan seorang hamba untuk saudaranya!
Subhaanallah, memang Sedekah adalah GAYA HIDUP yang membuat hidup kita ini semakin berkah dan bermakna.

“ Sedekah akan jatuh di tangan Allah, sebelum sedekah itu  di terima oleh tangan peminta” . ( Al-Hadits )

MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN yang TERSISA dengan SEDEKAH
MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN yang TERSISA dengan SEDEKAH
Yuk, Kita ikutan Program-Program Amal Sholeh Rutin di Rumah Ramah , silahkan dipilih sesuai kemampuan dan selera kita : Tabungan Kekal wakaf, Pembinaan Anak Asuh, Recehan Peduli Yatim, WAKAF Rumah, WAKAF BANGUNAN, INFAQ, Santunan Yatim dan Keluarga Miskin di Rumah,  ZAKAT, Investasi Kekal WAKAF , dan WAKAF BUSANA MUSLIM

Ust.Rahmat, Motivator Ideologis, tolong SHARE Ya....berikut Link dan Rekeningnya

Rekening Yayasan Rumah Ramah

BRI 200601002275508. a/n Yayasan Rumah Ramah

Mandiri. 1210005518745. a/n Susanto

BCA. 0041243707. a/n Susanto

 Bagi Anda YANG INGIN konfirmasi silahkan SMS atau Hubungi ke  (021) 7070 1602,