POLIGAMI HARAM ! NIKAH ALA NABI IS
OK ?
Sahabat Sukses Rumah Ramah Sahabat Yatim
, semoga Allah SWT senantiasa menjaga ketenangan dan ketentraman keluarga kita
semua, Aamiin
Sahabat, untuk judul catatan
spiritual kali ini, kami mohon maaf kalau terdapat banyak bahasa vulgar dan
nakal, untuk menghindari kesalahpahaman, insya Allah.
Sahabat Poligami makin heboh dan
controversial karena banyak dilakukan oleh tokoh-tokoh yang seharusnya jadi
panutan ummat, namun naifnya 100% gagal dan berantakan karena mereka hanya
melihat Nabi SAW istrinya banyak, tetapi tidak mampu memahami dan melihat
secara jernih mengapa dan bagaimana Nabi Muhammad SAW nikah dan nikah lagi !
Di sebuah Musholla perkantoran
Ustadz Jamal memberikan tausiah singkat selepas sholat Dhuhur berjamaa'ah,
tiba-tiba Ustadz Jamal berfatwa " Para Jama'ah sekalian haram hukumnya
menikahi wanita sekantor ", para jama'ahpun terbengong-bengong, salah
satunya pak Jamil langsung protes " Ustadz, dari mana dalilnya, masalahnya
istri saya itu wanita sekantor dengan saya ?! ". " Gak usah pakai
dalil, gak usah mendebat, itu sudah jelas-jelas pasti haramnya ! ", tegas
Ustadz Jamal. " wah, gak boleh begitu ustadz, kita ini orang-orang
intelek, tapi okelah ustadz, tolong diberi penjelasannya saja gimana ? "
rayu pak Jamil. " Bagini para Jama'ah sekalaian, kita ini nikah dengan
satu wanita saja sudah capek bin repot apalagi kalau kita nikahin wanita
sekantor, wanita sekantor itu tidak sedikit, buaaaaanyak ! ", ha ha
ha, gimana ? jelas kan!.
Sahabat, apa sih poligami ? konon
itu kata dari Yunani, Poly = banyak dan Gamos = kawin, artinya seseorang yang
mengawini lawan jenisnya lebih dari satu untuk pemuasan nafsu dan aktualisasi
kekuasaan atau kekayaan mereka, di Negara manapun budaya poligami telah ada
sejak dahulu, dan banyak dilakukan oleh para penguasa dan konglomerat saat itu,
para Raja dahulu mempunyai selir yang tidak sedikit.
Sekarang tidak sedikit Para penguasa
dan konglomerat baik laki-laki maupun perempuan yang mengawini lawan jenisnya
lebih dari satu baik secara legal maupun illegal untuk pemuasan nafsunya karena
memiliki kekuasaan atau kekayaan yang lebih. Berapa banyak para penguasa,
pengusaha, selebritis bahkan ustadz, baik laki-laki maupun perempuan karena
kekuasannya, ketenarannya dan kekayaannya, mereka kawin diam-diam
kemudian terang-terangan karena ketahuan media padahal dia sudah punya istri
atau suami. Inilah poligami yang sebenarnya !!!, jadi apanya yang halal ? maka
siapapun kita yang berusaha poligami maka tunggulah kehancuran bisnis, karir
dan keluarga kita. Contohnya ? buaaaaanyak !!!
Nah, sekarang kita lihat Rosulullah
Muhammad SAW, diusianya yang 25 tahun beliau dilamar oleh wanita janda tua kaya
raya Khadijah, Khadijah yang sudah berusia 40 th terpikat oleh kesederhanaan,
kejujuran dan kegigihan Muhammad SAW dalam mewujudkan misi dan visi hidupnya.
Muhammad SAW pun menerimanya dengan sepenuh hati, maka terjalinlah hubungan
pernikahan dan sinergi potensi yang indah sampai akhir hayat Khadijah, saking
cintanya Rosulullah Muhammad SAW tidak pernah menihkah lagi selama Khadijah
mendampingi hidupnya, apa sih keistimewaan Khadijah padahal dia janda dan sudah
tua ?
Inilah komentar Muhammad Rosulullah
SAW tentang Khadijah : " Allah tidak pernah memberiku pengganti yang lebih
baik daripada Khadijah, Ia beriman kepadaku ketika semua orang ingkar, Ia yang
mempercayaiku ketika semua orang mendustakanku, Ia yang memberiku harta ketika
semua orang enggan memberi, dan darinya Allah memberiku keturunan, sesuatu yang
tidak Dia anugerahkan kepadaku dari istri-istriku yang lain " (
HR.Ahmad )
Jadi jika kita ingin suami kita tidak
menikah lagi selama hidup bersamanya, jadilah sosok wanita seperti Khadijah
yang sangat memahami dan memberikan totalitas daya dukung untuk bersama
mewujudkan perjuangan misi dan visi hidup sang suami, demikian juga para suami
jika istri kita sudah menjadi sosok yang menghapiri Khadijah jangan coba-coba
mencari cari wanita lain, dijamin Anda akan hancur dan kandas misi dan visi
hidup Anda. Sampai disini jelas Muhammad SAW bukan seorang Poligamer ! ok.
Sepeninggal Khadijah Rosulullah SAW
menikah dengan Saudah binti Zam'ah seorang janda tua berkulit hitam legam
sehingga sering dipanggil Saudah Ummul Aswad, adalah seorang wanita yang hanya
menginginkan Sorga dan keridhaan Rosulullah SAW daripada kesenanga pribadi,
selama hidup bersama Rosulullah, beliau selalu berusaha menghibur,
membahagiakan, menyemangati dengan banyak bercerita tentang kenangan-kenangan
indah pada masa hijrah, berdiskusi dan menimba ilmu dari Rosulullah SAW, Saudah
sangat tahu diri bahwa dirinya tidak akan mampu mengisi kekosongan hati Rosulullah
sebagaimana Khadijah mengisi relung hati beliau. Bersama Saudah Rosulullah SAW
tidak dikarunia anak. Ok sampai disini adakah Rosulullah menikahi saudah janda
tua hitam legam karena nafsu syahwatnya karena ditinggal Khadijah ?
3 tahun kemudia Rosulullah SAW
menikahi seorang gadis belia Aisyah yang masih berusia 6 tahun dengan restu
yang tulus dari Saudah, pernikahan beliau dengan Aisyah bukan didasari
keinginan nafsu, tapi sebuah PERINTAH dari Allah SWT melalui Malaikat yang ditemuinya
dalam mimpi yang benar.
Saat itu Rosulullah SAW bermimpi
didatangi oleh Malaikat yang membawa secarik kain sutra, lalu Rosulullah SAW
bertanya " kain apakah itu ? ", Malaikat itupun menjawab : "
Inilah istrimu ". Maka beliupun membuka secarik kain tersebut dan ternyata
ada gambar Aisyah tercetak diatasnya, kejadian ini terjadi dua kali dalam mimpi
beliau ( HR. Bukhori, Muslim dan Ahmad )
Saudah sangat bahagia ketika
mendengar Rosulullah akan menikahi Aisyah, berharap ruang kosong yang
ditinggalkan Khadijah dapat digantikan oleh Aisyah, Saking ridhanya saudah atas
pernikahan Beliau dengan Aisyah sehingga waktu gilirnyapun diberikan kepada
Aisyah, " Ya Rosulullah aku serahkan hari gilirku bersamamu kepada Aisyah,
hanya ridhamu saja yang aku inginkan agar aku tetap bisa menjadi istrimu "
kata Saudah dalam sebuah hadits Riwayat Muslim.
Aisyah dinikahi Rosulullah diusianya
yang masih belia 6 th, tetapi tidak hidup dalam satu rumah artinya Aisyah tidak
pernah tidur bersama Beliau karena waktu itu Beliau BELUM MEMPUNYAI MAHAR yang
bisa diberikan kepada Aisyah, sampai Aisyah berusia 9 tahun baru mereka hidup
satu rumah. Mengapa Rosulullah menikahi Aisyah yang sangat belia itu, adakah
untuk pamer kekuasaan dan kekayaan disini ? ataukah untuk pemuasan nafsu ?
Sahabat, pada saat itu tidak ada
kertas dan alat tulis yang canggih seperti sekarang ada computer dan alat
perekam yang canggih, pada masa itu wahyu seringkali turun dan seluruh perilaku
Rosulullah harus terekam dengan baik agar dapat menjadi suri tauladan untuk
generasi sesudah beliau. Rosulullah sudah cukup lanjut usianya, maka
Beliau memnfaatkan kejeniusan dan Golden agenya Aisyah untuk merekam wahyu yang
turun kepadanya. Aisyah adalah keturunan Kaum Quraisy yang sangat terkenal
dengan kekuatan hafalan dan rekamannya terhadap setiap kejadian. Dan
sangat-sangat terbukti istri Rosulullah yang paling banyak meriwayatkan Hadits
adalah Aisyah.
Bagaimana hubungannya dengan Saudah
? Aisyah sangat menghormati, mengagumi dan menyanjungnya. Aisyah pernah berkata
" Aku tidak pernah menemukan seorang wanita yang lebih kusukai jika diriku
menjadi dirinya selain Saudah binti Zam'ah, seorang wanita yang kekuatan
jiwanya luar biasa " ( HR.Muslim ). Dalan pernikahannya dengan AISYAH ini
BELIAU TIDAK DIKARUNIAI ANAK
Ok, sampai disini adakah Rosulullah
seorang Poligamer dan pemuas nafsu sexnya ? baik, baik kita lanjut ya.....
Kemudian Rosulullah SAW menikah
lagi, menikah lagi dan lagi....... Sampai total ada 13 istri termasuk
Khadijah yang telah meninggal dunia. Lho ini apa gak poligami namanya ? ntar
dulu sabar, sabar dan sabar.....
Selanjutnya Rosulullah menikahi
Hafsah binti Umar bin Khotob, wanita janda yang ditinggal mati suaminya. Beliau
menikahinya untuk menghormati bapaknya Umar bin Al-Khotob. Dengan menikahi
hafshah putri Umar, maka hubungan emosional antara Rasulullah SAW dengan Umar
menjadi sedemikian akrab, kuat dan tak tergoyahkan. Tidak heran karena Umar
memiliki peranan sangant penting dalam dakwah baik ketika fajar Islam baru
mulai merekah maupun saat perluasan Islam ke tiga peradaban besar dunia. Di
tangan Umar, Islam berhasil membuktikan kabar gembira bahwa Islam akan
mengalahkan semua agama di dunia. DALAM PERNIKAHAN INI BELIAU TIDAK DIKARUNIAI
ANAK
Lalu Rosulullah menikahi Zainab
binti Khuzaimah dikenal sebagai Ummul Masakin karena ia sangat menyayangi
orang-orang miskin. Suaminya syahid di Perang Uhud, namun Ia meninggal
dua atau tiga bulan setelah pernikahannya dengan Rasulullah SAW, DALAM
PERNIKAHAN INI BELIAU TIDAK DIKARUNIAI ANAK
Terus Rosulullah menikah lagi dengan
Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah , seorang janda yang meningalkan dua anak
laki-laki dan dua anak perempuan Alasan beliau menikahinya adalah untuk
menghormati Ummu Salamah dan memelihara anak-anak yatim tersebut. DALAM
PERNIKAHAN INI BELIAU TIDAK DIKARUNIAI ANAK
Kemuadian Beliau menikahi Zainab
binti Jahsyi bin Royab RA, dari Bani Asad bin Khuzaimah dan merupakan puteri
bibi Rasulullah SAW. Adalah janda dari Zaid bin Harits Pernikahan
tersebut adalah atas perintah Alloh SWT untuk menghapus kebiasaan Jahiliyah
dalam hal pengangkatan anak dan juga menghapus segala konskuensi pengangkatan
anak tersebut. DALAM PERNIKAHAN INI BELIAU TIDAK DIKARUNIAI ANAK
Selanjutnya Beliau Menikahi
Juwairiyah binti Al-Harits , pemimpin Bani Mustholiq dari Khuza'ah. Ia
merupakan tawanan perang yang sahamnya dimiliki oleh Tsabit bin Qais bin
Syimas, kemudian ditebus oleh Rasulullah SAW dan dinikahi oleh beliau. Alasan
beliau menikahinya adalah untuk menghormatinya dan meraih simpati dari kabilhnya
(karena ia adalah anak pemimpin kabilah tersebut) dan membebaskan tawanan
perang
DALAM PERNIKAHAN INI BELIAU TIDAK
DIKARUNIAI ANAK
Lalu Rosulullah menikah lagi dengan
Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan, sebelumnya ia dinikahi oleh Ubaidillah bin
Jahsy dan hijrah bersamanya ke Habsyah. Suaminya tersebut murtad dan menjadi
nashrani dan meninggal di sana. Ummu Habibbah tetap istiqomah terhadap
agamanya. Ketika Rasulullah SAW mengirim Amr bin Umayyah Adh-Dhomari untuk
menyampaikan surat kepada raja Najasy pada bulan Muharrom tahun 7 Hijrah. Nabi
mengkhitbah Ummu Habibah melalu raja tersebut dan menikahinya lalu dipulangkan
kembali ke Madinah bersama Surahbil bin Hasanah.
Sehingga alasan yang paling kuat adalah
untuk menghibur beliau dan memberikan sosok pengganti yang lebih baik baginya.
Serta penghargaan kepada mereka yang hijrah ke Habasyah karena mereka
sebelumnya telah mengalami siksaan dan tekanan yang berat di Mekkah. DALAM
PERNIKAHAN INI BELIAU TIDAK DIKARUNIAI ANAK
Kemudian Rosulullah menikahi
Shofiyyah binti Huyay bin Akhtob dari Bani Israel, ia merupakan tawan
perang Khoibar lalu Rasulullah SAW memilihnya dan dimeredekakan serta
dinikahinya setelah menaklukan Khoibar tahun 7 Hijriyyah. Pernikahan
tersebut bertujuan untuk menjaga kedudukan beliau sebagai anak dari pemuka
kabilah. DALAM PERNIKAHAN INI BELIAU TIDAK DIKARUNIAI ANAK
Lalu Rosulullah menikah juga dengan
Maimunah binti Al- Harits , Ia adalah seorang janda yang sudah berusia
lanjut, dinikahi pada saat melaksanakan Umroh Qadho. PERNIKAHAN INI BELIAU
TIDAK DIKARUNIAI ANAK
Dan yang terkhir justru keinginan
beliau mempunyai anak jatuh pada seorang Budak hadiah dari Meqauqis seorang
pembesar Mesir, budak tersebut kemudian dimerdekakan dan dinikahinya, dan
ternyata benar hasil pernikahan tersebut melahirkan seorang anak laki-laki
bernama Ibrahim, namun diusianya yang ke 13 bulan Ibrahim sakit keras kemudian
meninggal dunia. Beliau tidak terlalu larut dalam kesedihan atas meninggalnya
anak beliau Ibrahim, karena sejak awal takdir telah diberitahukan kepada Beliau
bahwa Beliau tidak akan mendapatkan keturunan dari semua wanita yang
dinikahinya kecuali dari Kahdijah (dari HR.Ahmad)
Sahabat, apa yang terlintas dan
terfikir oleh kita atas kisah-kisah pernikahan Rosulullah SAW diatas ? masihkah
kita menuduh Rosulullah seorang Poligamer ? baik-baik, mari kita analisis
bersama.
‘urwah menyatakan bahwa Aisyah
pernah berkata " Wahai putra saudara , Rosulullah tidak pernah membedakan
pembagian antara istri-istri beliau, termasuk giliran tinggal bersama kami,
SANGAT JARANG BELIAU BERKELILING KEPADA SEMUA ISTRINYA, BELIAU DATANG KEPADA
MEREKA SATU PER SATU TANPA MELAKUKAN HUBUNGAN hingga sampai kepada istri
beliau yang mendapat giliran dan bermalam dirumahnya " ( HR.Muslim )
Lho apa mungkin Beliau menikahi
segitu banyak wanita sepeninggal Khadijah tanpa melakukan hubungan badan sama
sekali ? terus waktu gilir atau bermalam ke istri-istrinya itu ngapain aja ?
coba kita analisis yang lebih dalam lagi ya....
- Bukti konkritnya tidak ada dari para istri Beliau selain Khadijah yang lahir seorang anak, kecuali dari Mariah Qibthiyya itupun sekali-sekalinya yang tidak lama kemuadian anaknya meninggal dan menyusul kemudian Rosulullah juga wafat
- Istri Rosulullah itu rata-rata Janda tua dengan gaya hidup yang diterapkan Rosulullah bersama para istrinya dengan gaya hidup orang termiskin, bagaimana mungkin nafsu syahwat dapat bergelora ?, sehingga belum pernah dijumpai satu riwayat kalau Istri-istri nabi itu menuntut nafkah biologis, yang ada adalah mereka menuntut tambahan nafkah lahiriyah itupun langsung ditegur oleh Allah SWT dengan turunnya wahyu untuk memberikan opsi kepada istri Rosulullah, mau cerai atau bersabar hidup bersama Rosulullah, cobalah kita sesekali meniru hidup Rosulullah seminggu saja, selama seminggu itu, setiap hari kita hanya makan satu atau dua butir korma, tidur hanya diatas tikar yang kasar, diruangan yang panas dan pengap ditambah lagi kesibukan kita melakukan berbagai aktifitas pekerjaan dalam suasana yang sangat genting dan tidak aman, itu kita lakukan bersama istri kita, mungkinkah dalam kondisi seperti itu gairah Nafsu Sex kita akan bangkit ? jangan memfonis coba lakukan dan buktikan !, mungkin orang-orang yang menganggap poligami itu Wajib atau Sunnah itu membayangkan Rosulullah hidup di Indonesia yang aman dan damai seperti sekarang, ngibul klie !
- Rosulullah SAW itu pemimpin ummat yang super sibuk dalam perang, dakwah dan membina sahabat dan ummatnya dan juga sering memimpin perang secara langsung, bagaimana mungkin Beliau akan mampu melaksanakan tugas dan kewajiban kepemimpinan yang sangat besar dan mulia tersebut dengan sempurna kalau harus dituntut oleh semua istrinya memenuhi kebutuhan biologis mereka ?
Perlu kita tahu, maaf ini ya, Fitrah
semua wanita ketika mereka pernah merasakan kenikmatan hubungan sex bersama
suaminya akan merasakan ketagihan yang amat sangat apalagi kalo masih muda,
karena kenikmatan yang diperoleh wanita 9 kali lebihnya dibanding kenikmatan
yang diperoleh laki-laki, coba bisa dibayangkan bagaimana kalau keduabelas
istri Beliau itu ketagihan semua, apa gak minta ngesex setiap hari ? apa
mungkin Beliau mampu melaksanakan tugas yang begitu berat kalau hari-harinya
hanya dihabiskan bermesraan dengan para istrinya ?
- Cinta Rosulullah kepada Khadijah tidak pernah bisa digantikan istri beliau yang manapun karena begitu membekasnya cinta Rosulullah kepada Khadijah sehingga Rosulullah masih sering menyebut nama Khadijah didepan Aisyah tanpa sadar.
Suatu hari Rosulullah SAW mengenang
Khadijah dihadapan Aisyah, mendengar hal itu Aisyah berkata " Seperti
tidak ada perempuan lain saja di dunia ini selain Khadijah, Engkau selalu
mengenang perempuan tua yang ompong itu, padahal Allah telah memberimu
pengganti yang lebih baik" , coba apa jawaban Rosulullah ? "
Allah tidak pernah memberiku pengganti yang lebih baik daripada Khadijah, Ia
beriman kepadaku ketika semua orang ingkar, Ia yang mempercayaiku ketika semua
orang mendustakanku, Ia yang memberiku harta ketika semua orang enggan memberi,
dan darinya Allah memberiku keturunan, sesuatu yang tidak Dia anugerahkan
kepadaku dari istri-istriku yang lain " ( HR.Ahmad )
- Suatu hari Aisyah sewot dan terasa kepalanya pening ( salah satu sebab pening kepala adalah ketika kebutuhan bioloisnya belum terpenuhi ), Aisyah berseru " Aduh.... Kepalaku sakit! " , berharap dapat perhatian dan pengertian dari Rosulullah, tapi apa respon Rosulullah atas kejadian itu, Rosulullah malah menimpali " Kepalaku juga sakit , tidak masalah jika engkau mati sebelum aku, akulah yang akan memandikanmu, mengkafanimu, mensholatkanmu dan menguburkanmu ", Aisyahpun membalas " setelah menguburkanku, engkau akan pulang ke rumahku dan menikah lagi dengan perempuan lain disana ". Rosulullah hanya tersenyum mendengar respon Aisyah tersebut. (HR.Bukhori, Ahmad, Nasa'I, Baihaqi dan Ibnu Hibban)
Lho kenapa Rosulullah membiarkan
kebutuhan biologis Aisyah tak terpenuhi ?, Rosulullah tidak akan membiarkan
kejeniusan Aisyah dan daya tangkap memorinya berkurang gara-gara energi
biologisnya terkuras karena ketagihan ngesex, dan perlu diingat Aisyah usianya
belum mencukupi untuk melahirkan seorang anak, ketika Rosulullah meninggal saja
usia Aisyah baru 18 tahun. Adakah disini Rosulullah terpikat dengan
kecantikan dan keABGan Aisyah ? sekali lagi Rosulullah menikahi Aisyah untuk
dijadikan pengganti ALAT PEREKAM WAHYU.
Terus mengapa istri-istri Rosulullah
itu begitu cemburunya kepada Aisyah, bukankah karena seringnya Rosulullah tidur
dan jalan bersama Beliau? ingat kejeniusan Aisyah dan daya tangkap memori
otaknya tidak dimiliki oleh istri-istri Rosulullah yang lain sehingga
Rosulullah lebih banyak tinggal dan berinteraksi dengan Aisyah disamping karena
mendapat jatah tambahan dari Saudah juga rumah Aisyah yang setembok dengan
Masjid Nabi. Jadi kecemburuan istri-istri beliau bukan karena tidak adilnya
pemberian nafkah biologisnya akan tetapi mereka cemburu karena penguasaan Ilmu
Agama dan Pengetahuan Aisyah yang begitu dalam dan luas karena seringnya
berinteraksi dengan Rosulullah SAW, namun akhirnya kondisi tersebut dipahami
oleh seluruh istri beliau.
Jadi Apa hikmah dan kesimpulannya ?
- Para wanita yang rela dinikahi bahkan menyerahkan diri untuk dinikahi oleh Rosulullah adalah karena mereka :
-
ingin mendapat pahala dengan melayani Rosulullah
-
ingin mendapatkan ilmu dan bimbingan dari Rosulullah
-
ingin disantuni dan mendapat perlindungan dari Rosulullah atau Negara
- Tujuan Rosulullah menikahi para wanita-wanita itu adalah
-
Strategi Dakwah Islam untuk kemashlahatan ummat
-
Merekrut dan membangun SDM
-
Mensinergikan kekuatan-kekuatan ummat yang ada
-
Sebagai jembatan untuk mentransfer pengetahuan dari Rosulullah kepada kaum
perempuan yang lain
-
Menyiapkan duta-duta wanita untuk segenap kaum wanita di dunia
-
Memberdayakan potensi kaum wanita.
-
Karena adanya perintah / wahyu dari Allah untuk menikahi wanita tersebut.
- Praktek poligami yang dilakukan oleh kebanyakan orang dulu dan sekarang sangat berbeda dengan cara Rosulullah menikahi istri-istri beliau
Sahabat, Agar lebih dalam lagi
tentang Poligami dan Nikah Ala Nabi, bagiamana agar Suami Kita tidak tergiur
Poligami tetapi Istri Kita yang malah nyuruh Nikah Lagi, he he he ....ikuti
Kisah dan catatan Spiritual berikunya dengan Judul " 1001 ALASAN IDIOT
ORANG NGEBET POLIGAMI " dan " DUH... ENAKNYA POLIGAMI DI
SORGA REK ", Ok tetaplah selalu bersama Rumah Yatim Indonesia,
To a Way Unlimited Success Together. http://www.rumahramahsahabatyatim.blogspot.com/
MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN yang TERSISA dengan SEDEKAH
Ust.Rahmat , Motivator Ideologis, tolong SHARE Ya....berikut Link dan Rekeningnya
Bank BRI
2006010075508
a/n yayasan Rumah Ramah
Bagi Anda YANG INGIN konfirmasi silahkan SMS atau Hubungi ke 0838 71990800 atau 08386215349 atau BBM Ust. Rahmat 29FEFE62
Ust.Rahmat , Motivator Ideologis, tolong SHARE Ya....berikut Link dan Rekeningnya
Bank BRI
2006010075508
a/n yayasan Rumah Ramah
Bagi Anda YANG INGIN konfirmasi silahkan SMS atau Hubungi ke 0838 71990800 atau 08386215349 atau BBM Ust. Rahmat 29FEFE62
Tidak ada komentar:
Posting Komentar